Selasa, 20 September 2011

MPS2 (Morning On Panglima Sudirman)


Morning On Panglima Sudirman Street (MPS2) merupakan terobosan dari kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo untuk menggerakkan sektor riil yang melibatkan seluruh pelaku ekonomi di daerah Kota Probolinggo, baik itu pengusaha besar, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan seluruh lapisan masyarakat.
Event yang bertajuk Morning On Panglima Sudirman Street / Pagi di sepanjang Jalan Panglima Sudirman bertujuan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat Kota Probolinggo dengan memberikan kesempatan kepada pelaku usaha (UMKM-PKL) dalam meningkatkan pemasaran produknya sehingga mereka lebih kreasi dan berinovasi dalam mengembangkan produknya. Sementara salah satu manfaatnya untuk meningkatkan kegiatan perekonomian daerah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Minggu, 11 September 2011

Kang Yuk Kota Probolinggo 2011


Setelah dua tahun vacum, akhirnya tahun 2011 ajang pemilihan Duta Wisata Kota Probolinggo kini mulai eksis kembali .
Untuk menyemarakkan acara yang pernah vakum ini,maka Pemkot Probolinggo mengundang dewan juri yang luar biasa,yaitu seorang juri tamu asal Jawa Timur yang dulunya pernah masuk dalam 10 besar Miss Indonesia 2009 . Itulah salah satu cara Pemkot Probolinggo untuk menarik kembali minat generasi muda Kota Probolinggo .
Pendaftaran ajang Pemilihan Duta Wisata Kota Probolinggo ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 ini . 
Tes yang dilakukan dalam ajang ini adalah sebagai berikut :
^ Tes Tulis 
            ^ Tes Wawancara
            ^ Tes Bakat
Setelah itu di umumkan 10 besar finalis 'Kang Yuk Kota Probolinggo' . Kemudian 10 besar finalis itu di karantina selama 3 hari di Hotel Bromo View Kota Probolinggo  .
Grand final pun berlangsung meriah di Alun-alun Kota Probolinggo,selain grand final Kang Yuk, di alun-alun tsb juga di selenggarakan Opening SEMIPRO .
Saat yang di tunggu tunggu pun akhirnya tiba, pemenang Kang Yuk telah di umumkan secara langsung, berikut pemenagnya .. :
            ^ Kang Kota Probolinggo                      : Bagas Satrio Wibisono
            ^ Yuk Kota Probolinggo                         :  Rizky Ayu Nurfitriana
            ^ Wakil I Kang Kota Probolinggo          : Livo Gery Wijaya
            ^ Wakil I Yuk Kota Probolinggo             : Dayanara Nindy
            ^ Wakil II Kang Kota Probolinggo         : Indra
            ^ Wakil II Yuk Kota Probolinggo           : Laily
            ^ Kang Favorit Kota Probolinggo          : Fandy Adiyaksa
            ^ Yuk Favorit Kota Probolinggo            : Renata
            ^ Kang Berbakat Kota probolinggo      : Fandy Ahmad
            ^ Yuk Berbakat Kota Probolinggo         : Finone



Jumat, 22 April 2011

Masjid Agung Kota Probolinggo



Masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat Kota Probolinggo. Masjid ini terletak di sebelah barat alun-alun Kota, sehingga ramai dikunjuni masyarakat local maupun luar kota. Masjid ini, selain digunakan tempat untuk beribadah, juga sering digunakan untuk kegiatan majelis atau belajar tulis Al-Qur’an. Di sekitar masjid Agung terdapat pertokoan yang menjual berbagai barang dengan harga terjangkau

Kamis, 21 April 2011

Gereja Merah



Bangunan gereja Merah merupakan salah satu bangunan tua di Kota Probolinggo. Usianya 145 tahun, namun bangunan gereja ini masih tampak terawatt. Keaslian dari bangunan ini tetap terjaga, tidak mengalami perubahan. Seperti menara, pintu dan jendela, yang mengadopsi gaya gothic. Hal itu dijaga, karena bila diubah dikhawatirkan akan merubah atau melunturkan makna sejarah dari bangunan gereja ini. Gereja ini terletak di JL. Suroyo 32.

Rabu, 20 April 2011

Letak Geografis Kota Probolinggo



Letak Kota Probolinggo berada pada 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04” Lintang Selatan dan 113º 10’ sampai dengan 113º 15’  Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota) :  Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan, Malang, Surabaya. 

 
Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :
1. Sebelah Utara : Selat Madura
2. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kab. Probolinggo
4. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten   Probolinggo

Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km². Secara administrasi pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam 3 (tiga) Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat  11 Kelurahan, Kecamatan Kademangan terdapat  9 Kelurahan, dan Kecamatan Wonoasih terdapat  9 Kelurahan.
 
Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim 2 jenis setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim penghujan berada pada bulan Nopember hingga April, sedangkan musim kemarau berada pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Jumlah curah hujan pada tahun 2007 dari hasil pemantauan pada 4 stasiun pengamatan hujan yang ada di Kota Probolinggo, tercatat 1.072 mm dan hari hujan sebanyak 63 hari. Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2006 sebesar 1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2007 lebih kering dibandingkan tahun 2006, dimana curah hujan per hari pada tahun 2006 sebesar 3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2007 sebesar 2,94  mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Pebruari dan Maret rata-rata sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang (kecepatan dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan “ Angin Gending “ .

Secara umum, kondisi dan struktur tanah Kota Probolinggo cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman. Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengairan yang cukup, sehingga memungkinkan pengembangan lahan sawah untuk tanaman pangan maupun hortikultura, khususnya bawang merah yang merupakan komoditi unggulan.

Meskipun merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota Probolinggo ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.967,70 hektar (21 %), lahan bukan sawah seluas 3.699,00 hektar (39,5 %). Lahan bukan sawah terbagi atas lahan kering 3.595,00 hektar (38,4 %) dan lahan lainnya (tambak) seluas 104 hektar (1,11%).Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan visi Kota Probolinggo sebagai kota tujuan investasi yang perspektif, kondusif dan partisipatif

Probolinggo Mencetak Rekor Muri

Probolinggo mencetak rekor muri Kain Batik Terpanjang se-Indonesia

Baru-baru ini Probolinggo mendapatkan anugerah pengrajin batik tulis terpanjang dengan motif batik terbanyak. Peristiwa yang terjadi tanggal 8 Oktober lalu sekaligus mengukuhkan sebagai rekor terbaru dalam seni batik tulis pertama di tingkat nasional dan internasional dengan kain batik sepanjang 100 meter. Rekan Puji Anugerah Leksono dari Televisi Jawa Timur telah melakukan liputan dan melaporkannya untuk Jawa Timur dalam Berita berikut ini.

Suasana halaman Kantor Pemerintah Kota Probolinggo Jumat pagi lalu tampak cerah. Menjelang penganugerahan museum rekor dunia dan Indonesia kepada pengrajin batik Probolinggo yang telah berkarya membuat motif kain batik tulis terpanjang, sepuluh gadis cantik membawakan tari kiprah lengger yang merupakan tarian khas kota Probolinggo. Tari kiprah lengger ini biasanya dipentaskan sebagai hiburan ketika ada tamu besar datang bertamu ke Probolinggo.
 
Kota Probolinggo berhak berbangga hati, karena berhasil menyabet penghargaan Pembuatan Gaun Pengantin dari Kain Batik Terpanjang se-Dunia Indonesia dengan nomor : 4504/R.MURI/X/2010. Selain itu, kain batik yang meraih rekor ini, memiliki motif terbanyak sedunia, telah menopang dan mengangkat nilai nasionalis dalam memperingati Hari Batik Nasional serta Hari Jadi Kota Probolinggo ke 651 Tahun 2010
Usai menarikan tarian kiprah lengger, sepasang pengantin muda berdiri di depan memimpin barisan pembawa kain batik panjang. Dengan mengenakan baju pengantin khas Probolinggo dengan kawalan ketat seorang puteri jelita, maka kain batik sepanjang 100 meter dengan motip sebanyak 651 diperlihatkan kepada penonton yang berjubel di halaman kantor Pemda. Batik khas Probolinggo ini dibuat oleh sebelas pengrajin batik asli Probolinggo.
 
Dalam proses pembuatan mereka membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk menyelesaikan proses membatik, mulai dari merancang motif, membatik hingga menyambung kain batik lembar demi lembar hingga mencapai panjang 100 meter. Motif batik Probolinggo kali ini dipilih yang ada hubungannya dengan ciri khas kota Probolinggo. Misalnya motif angin gending, ikan yang menjadi simbol bahwa kota Probolinggo dikenal juga sebagai kota penghasil ikan.

Lalu ada motif seribu taman yang mencitrakan Probolinggo sebagai kota kecil di pesisir utara Jawa Timur, semua warganya senang membuat taman yang mencitrakan ijo royo-royo dari keindahan sebuah tanaman hias membuat kota Probolingo menjadi segar hawanya. Selain itu ada pula motif
buah mangga dan anggur dan motif lain hingga mencapai 651 jenis. Jumlah 651 ini sesuai dengan hari jadi kota Probolinggo yang diperingati tahun 2010 ini. Kain dari motif berbeda-beda itu kemudian disambung menjadi satu hingga mencapai panjang 100 meter.

Probolinggo Kota Seribu Taman


Kota Seribu Taman merupakan julukan yang diberikan kepada Kota Probolinggo setelah sukses memborong Adipura sebagai nobel yang diberikan kepada  kota-kota yang mampu mengapresiasikan dirinya pada lingkungan sekitarnya, dengan mendapat julukan tersebut merupakan tanggung jawab berat yang harus dipikul oleh semua warga Kota Probolinggo karena warga harus selalu tanggap  pada lingkungan sekitar.

Kota Seribu Taman ini merupakan julukan yang pantas disandang oleh Kota Probolinggo, karena disekitar kanan-kiri jalan raya maupun jalan kecil terdapat taman-taman yang berhiaskan tanaman-tanaman sehingga dipinggir jalanan Kota Probolinggo terasa sejuk dan asri, sehingga banyak pengendara dari luar kota yang singgah di Kota Probolinggo untuk sekedar istirahat dan menikmati indahnya taman-taman yang juga dilengkapi dengan aksesori tempat duduk dan tempat sampah. Sebelum dibuat taman-taman, dikanan-kiri jalan hanyalah lahan kecil yang kurang ada manfaatnya, namun setelah Walikota Buchori menggalakkan gerakan sadar lingkungan, maka Pak Walikota menghimbau kepada seluruh instansi baik pemerintahan maupun swasta untuk membuat taman-taman pada lahan yang kosong tersebut hingga pada akhirnya terciptalah taman-taman yang indah dikanan-kiri ruas jalan raya maupun jalan kecil di Kota Probolinggo ini. Taman-taman yang telah dibuat oleh seluruh instansi ini telah membuat perubahan besar pada Kota Probolinggo hingga pada akhirnya slogan Kota Probolinggo yaitu BESTARI dapat terlaksana juga dengan keindahan dan keasrian Taman-taman Kota probolinggo

Proll Tape


Proll Tape = ProlinK Tape ????

Tape “…kalau anda dengar kata tersebut pasti sudah biasa apalagi yang terkenal yakni tape bondowoso yang terkenal manisnya. Kalau bicara tape pasti anda kebanyakan sudah tahu bentuk dan rasanya, tapi kali ini berbeda tape tidak langsung dimakan namun dijadikan sebagai bahan untuk membuat kue yang dinamakan ” PROLL TAPE “. Nah proll tape ini banyak kue yang berbahan dasar tape dan tepung terigu.
di Kota Probolinggo, Proll Tape ini banyak dijual dan merupakan produk unggulan, Proll Tape ini dapat anda beli di pasar buah dekat perbatasan Kota Probolinggo dan Kab Probolinggo tepatnya di kelurahan ketapang. Pasar buah ini dijadikan tempat istirahat sekaligus tempat oleh-oleh bagi para wisatawan yang melewati Kota Probolinggo, yang pasti buat anda semua yang berkunjung maupun melewati Kota Probolinggo jangan lupa beli produk unggulan dari Kota probolinggo.

Selasa, 19 April 2011

Taman Manula Kota Probolinggo



Manusia Lanjut usia (manula) merupakan orang yang sudah lanjut usia dan sangat rentan dalam masyarakat. Mereka perlu perhatian serta perlakuan yang khusus, baik dalam bentuk psikis serta fisik. Dukungan psikis dapat diberikan oleh masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya. Sedangkan dorongan fisik diwujudkan dalam ketersediaan fasilitas pendukung aktivitas.
Pemerintah Kota Probolinggo telah membangun fasilitas taman yang dikhususkan untuk manula yang berada di Monumen Suyoso tepatnya di jalan Soekarno- Hatta, Kota Probolinggo. Maksud dibangunnya Taman Manula tersebut adalah sebagai upaya menyediakan media untuk memberikan rasa senang, bahagia dan kebugaran kepada para manula agar dapat mengisi waktu luang dengan menikmati rekreasi dan olah raga yang secara khusus disediakan juga bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, kesejahteraan manula sehingga dapat memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif bagi manula.
Dengan fasilitas taman, gasebo, MCK, dan sangkar burung merpati (bahkan akan ditambah dengan free hot spot area) menjadikan taman ini sebagai salah satu tempat yang patut dikunjungi bila anda mampir di Kota Probolinggo

Mangga Manalagi Khas Kota Probolinggo





mangga manalagi
Mangga yang satu ini merupakan ciri khas dari Kota Probolinggo yakni Mangga MANALAGI nah dengan namanya yang udah terkenal dan keren pula, sekarang bagaimana dengan rasanya hmmmm…yummieee sudah pasti anda akan bilang ” manalagi mangganya “. Nah di Probolinggo ini juga terdapat varietas mangga, ada yang dinamakan mangga arum manis, golek dan masih banyak lagi. Karena Kota Probolinggo terkenal dengan nama kota mangga, pastinya produk unggulan semisal mangga MANALAGI ini banyak diminati oleh banyak orang baik di sekitar Probolinggo maupun di luar kota, bahkan karena produksi yang berlebihan hingga ada yang dikirim ke Jakarta.
Nah, mau tau kenapa hasil panen mangga Manalagi Kota Probolinggo berlimpah ruah…??? yang pertama >> Hal ini dikarenakan setiap rumah warga ditanami oleh pohon mangga yang cara menanam dan tumbuhnya sangat mudah. Yang kedua >> faktor cuaca yang mempengaruhi pertumbuhan dari Mangga MANALAGI tersebut , ya namanya juga kota ANGIN yang panas, nah itu faktor-faktor yang membuat hasil penanaman buah Mangga MANALAGI tumbuh subur…secara Pohon mangga butuh panas dan air yang cukup serta angin yang digunakan sebagai penyerbukan.
Nah sekarang kita bahas dari segi rasa dan kualitas mangga MANALAGI, rasanya yang pasti ueeenak pol ya beda ama mangga jenis lain karena selain rasa Manis yang enak, rasa masam juga kita rasakan. Nah kan berbeda ama mangga yang lain karena hanya punya rasa manis saja….itu kan nurut penulis ga tau dech ama orang lain, kan lidah ga pernah bohong….loch-loch lah kok iklan dimasuk-masukkan.
Jadi kesimpulannya mangga MANALAGI enak dan sehat untuk dikonsumsi dan pastinya buat kalian yang mampir di Kota Probolinggo, jangan lupa beli mangga MANALAGI khas Probolinggo buat oleh-oleh sanak saudara.

Minggu, 17 April 2011

Alun-alun Kota Probolinggo




Alun-alun Kota Probolinggo (AAKP) merupakan salah satu tempat hiburan alternatif yang ban yak dikunjungi masyarakat.  Obyek ini terletak di tengah kota, sehingga sangat memudahkan masyarakat untuk berkunjung.
Selain lapangan, di AAKP terdapat wahana-taman bermain anak. Tidak ketinggalan disediakan taman bunga yang makin menambah keindahan dan keasrian AAKP. Hal inilah yang sering membuat masyarakat menjadi gemar melakukan OR pada tiap hari Jumat dan Minggu.
Di tempat ini bagi yang gemar bersantai sambil menikmati jajanan khas pedagang kaki-5, khususnya hari Minggu pagi saat event “Sunday Morning”. Pengunjung akan menemui aneka jajanan yang hanya diperdagangkan pada hari itu saja. Selain itu pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan aneka tanaman hias yang diperdagangkan dengan harga terjangkau.

inni sayya :D





Nama                    : Isnaini Riska Amalia
Tempat/Tanggal Lahir    : Palu, 10 Maret 1997
Sekolah                 : SMPN 5 Probolinggo
Alamat                  : Perum.ASABRI 36A Probolinggo







Prestasi    : 
  
saya sbg atlit senam probolinggo
Non Akademik : mulai tahun 2007 sampai 2010

*  Juara III lomba senam lantai di 
   Surabaya tingkat Nasional
   
*  Juara II lomba senam lantai di Malang
   tingkat    
*  Juara III lomba senam lantai di  
   Surabaya tingkat Nasional

*  Juara II lomba senam lantai di Blitar


 






 

    Profil Sekolah Ku



    SMPN 5 Probolinggo





    Nama Sekolah         : SMP Negeri 5 Probolingo
    Alamat               : Jl.Cokroaminoto 26 Probolinggo
    Fasilitas sekolah    :

    • Ruang Guru
    • Ruang TU
    • Lobi
    • Koperasi Sekolah
    • Ruang Kelas (jumlah kelas : 16 kelas)
    • Ruang Kesenian
    • Kantin
    • Lab. IPA
    • Lab. TIK
    • Lab. Bahasa
    • Perpustakaan
    • Toilet 
    • Tempat parkir siswa dan guru 
    • Lapangan olahraga
    • Aula
    • Wifi
    • Automatic absensi (fingerprint and barcode )   

    Berdiri sejak                    : 1983
    Prestasi-prestasi yang di raih   : 


    •  Th ajaran 2008-2009 :

      1. Juara I lomba KIR bahaya rokok tingkat KOTA,2008

      2. Juara I lomba PTK tingkat KOTA,2008

      3. Juara I lomba festifal BAND tingkat KAB-KOTA,2009

      4. Juara I olimpiade B.inggris tingat KOTA,2009

      5. Juara I olimpiade Matematika tingkat KAB-KOTA,2009

      6. Juara I lomba cerdas cermat wawasan kebangsaan tingkat KOTA,2009

    Jumat, 15 April 2011

    Penghargaan - Penghargaan Kota Probolinggo 2010

    PENGHARGAAN YANG DIRAIH PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2010


    TINGKAT NASIONAL:
    1. Penghargaan Adipura ke-4 Tahun 2010 ;
    2. Penghargaan Adiwiyata Mandiri SMA Negeri 2 Probolinggo, Adiwiyata ke-2 SMK Negeri 1 Probolinggo, Adiwiyata ke-1 SD Negeri Mangunharjo V ;
    3. Penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional (oleh Guru SMA Negeri 1 Probolinggo) Tahun 2010 ;
    4. Penghargaan kepada Walikota Probolinggo sebagai Tokoh Penggerak Koperasi Tahun 2010 dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia ;
    5. Penghargaan Kota Penggerak Koperasi Tahun 2010 dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia ;
    6. Penghargaan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia dalam Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Tahun 2010 Kategori Hutan Kota sebagai Terbaik I Nasional ;
    7. Green Awards 2010 Kategori Green City Tingkatkan Gold dari Majalah Bisnis dan CSR.

    TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR
    1. Penghargaan kepada H.M. BUCHORI, SH, M.Si  (Walikota Probolinggo) sebagai Pelestari Fungsi Lingkungan Hidup dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Tahun 2010 dari Gubernur Jawa Timur ;
    2. Penghargaan Replika IUD Emas tahun 2010 pada Pencapaian PPM Tertinggi Pekan Pelayanan IUD Muri Tingkat Jawa Timur ;
    3. Juara II Lomba Stand pameran Kategori Tingkat Kabupaten/Kota pada Pekan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Provinsi jawa Timur Tahun 2010 di Kota Probolinggo.

    PENGHARGAAN OTONOMI AWARDS DARI JPIP (The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi)
    1. Kategori Utama Daerah dengan Profil Paling Menonjol Bidang Kinerja Politik ;
    2. Kategori Khusus Parameter Utama Daerah dengan Terobosan Inovatif Bidang Pelayanan Administrasi ;
    3. Kategori Khusus Parameter Utama Daerah dengan Profil Menonjol Bidang Partisipasi Politik

    Sejarah Singkat Kota Probolinggo





    Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk) raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Prapanca.

    Sejalan dengan perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan di zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger juga mengalami perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan zaman. Semula merupakan pedukuhan kecil di muara kali Banger, kemudian berkembang manjadi Pakuwon yang dipimpin oleh seorang Akuwu, di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada saat Bre Wirabumi (Minakjinggo), Raja Blambangan berkuasa, Banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan Blambangan, dikuasai pula oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara Bre Wirabumi (Blambangan) dengan Prabu Wikramawardhana (Majapahit) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.

    Pada masa Pemerintahan VOC, setelah kompeni dapat meredakan Mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di Mataram, seluruh daerah di sebelah Timur Pasuruan  (termasuk Banger) diserahkan kepada VOC pada tahun 1743. Untuk memimpin pemerintahan di Banger, pada tahun 1746 VOC mengengkat Kyai Djojolelono sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung. Kabupatennya terletak di Desa Kebonsari Kulon. Kyai Djojolelono adalah putera Kyai Boen Djolodrijo (Kiem Boen), Patih Pasuruan. Patihnya Bupati Pasuruan Tumenggung Wironagoro (Untung Suropati). Kompeni (VOC) terkenal dengan politik adu dombanya. Kyai Djojolelono dipengaruhi , diadu untuk menangkap/membunuh Panembahan Semeru, Patih Tengger, keturunan Untung Suropati yang turut memusuhi kompeni. Panembahan Semeru akhirnya terbunuh oleh Kyai Djojolelono. Setelah menyadari akan kekhilafannya, terpengaruh oleh politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono menyesali tindakannya. Kyai Djojolelono mewarisi darah ayahnya dalam menentang/melawan kompeni. Sebagai tanda sikap permusuhannya tersebut, Kyai Djojolelono kemudian menyingkir, meninggalkan istana dan jabatannya sebagai Bupati Banger pada tahun 1768, terus mengembara/lelono.

    Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. Rumah kabupatennya dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetap kompeni, bukan kompeni kalau tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean “Sentono”, yang oleh masyarakat dianggap sebagai makam keramat.

    Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak makin makmur, penduduk tambah banyak. Beliau juga mendirikan Masjid Jami’ (± Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, beliau mendapat sebutan “Kanjeng Djimat”. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung Djojonegoro  (Kanjeng Djimat) diubah menjadi “Probolinggo” (Probo : sinar, linggo : tugu, badan, tanda peringatan, tongkat). Probolinggo : sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintang jatuh). Setelah wafat Kanjeng Djimat dimakamkan di pasarean belakang Masjid Jami’.

    Batik Khas Kota Probolinggo

    batik3.jpg

    batik4.jpg


    Pesona batik Indonesia menggugah Kota Probolinggo untuk turut menyemarakkan ragam dan corak batik Indonesia.Bakat dan kreatifitas pelaku UMKM dalam membatik difasilitasi bimbingan Dinas Koperindag Kota Probolinggo terus berkarya membentuk karakter batik khas Probolinggo yang berbeda dari produk batik kota lain.
    Pemilihan desain yang menonjolkan produk unggulan Probolinggo berupa anggur dan mangga dituangkan dalam ragam motif dan corak yang beraneka. Kreatifitas pengrajin tidak terpancang dari motif anggur dan mangga saja, pengembangan motif dan corak masih terus dilakukan.
    Meski Paguyuban Batik Kota Probolinggo baru saja terbentuk atas prakarsa para pengrajin batik yang peduli dan ingin memperkaya khasanah warisan leluhur, kreativitas dan inovasi batik-batik Probolinggo mulai digemari oleh masyarakat

    Tempat Wisata di Kota Probolinggo



    Taman Wisata Study Lingkungan (TWSL)

    Berawal dari sebuah keinginan untuk dapat menyediakan suatu wahana rekreasi untuk bersantai dan wahana yang berwawasan studi lingkungan yang rindang, indah dan nyaman. Sangat cocok sekali untuk melepas kepenatan dunia kerja dan hiruk pikuk perkotaan. Maka dibuatlah Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL).
    Taman wisata ini selain menampilkan aneka dan beragam jenis satwa, juga menghadirkan beraneka jenis tanaman dan pepohonan sehingga para wisatawan dan pengunjung tidak hanya sekedar berekreasi dan bersantai, namun juga bisa menambah pengetahuan akan flora dan fauna.
    Selain disebut Taman wisata Studi Lingkungan (TWSL), masyarakat Kota Probolinggo juga mengenalnya dengan sebutan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Karena memang banyak terdapat pepohonan yang semakin menambah keasrian dan kesejukan

    Kobuda 2010

    Kobuda (Kontes Busana Daun) menjadi ajang kreasi

    Kobuda yakni Kontes busana daun kembali digelar untuk kedua kalinya, setelahKobuda yang pertama kali digelar telah sukses menarik minat dari berbagi kalangan. Ajang adu kreasi ini memang menitik beratkan pada bahan pakaian yang berasal dari berbagai jenis Dedaunan. Tepatnya tanggal 12 Juli 2009, Kobuda ini digelar olehPemkot Probolinggo. Ide pembuatan pakaian berbahan dedaunan ini bermula dari diraihnya adipura dan adiwiyata berturut-turut oleh Pemerintah Kota Probolinggokarena dengan dedaunan sebagai bahan pakaian Kobuda, maka diharapan masyarakat Kota Probolinggo ikut menjaga serta melestarikan keindahan Kota Probolinggo yang terkenal dengan sebutan Kota Seribu Taman.
    kobuda
    kobuda
    Para siswa-siswi dari berbagai sekolah di Kota Probolinggo khususnya SMP dan SMA maupun SMK ikut berperan serta sebagai model Kobuda. Pemkot Probolinggomengharapkan antusias yang sangat tinggi oleh masyarakat Kota Probolinggo ini karena KOBUDA ini merupakan suatu prestasi khusus yang mungkin dapat menaikkan pamor Kota Probolinggo. Diperkirakan Kobuda ke-2 yang sebentar lagi akan digelar akan lebih ramai dan menarik. Pemkot Probolinggo mengharapkan pamor KOBUDA ini dapat melebihi JFC yang dihelat oleh Pemkab Jember, namun langkah awal yang telah disusun oleh Pemkot Probolinggo membuahkan hasil,Kobuda pertama sudah masuk media cetak dan elektronik, bahkan menjadi incaran bagi fotografer handal sebagai hasil bidikan kamera mereka.
    Tidak ada kaitannya dengan Jember Fashion CarnivalKobuda berbeda, Kobuda hanya menggunakan dedaunanPemkot Probolinggo optimis Kobuda akan menjadi suatu Ikon budaya bagi Jawa Timur khususnya bagi Kota Probolinggo dalam mengembangkan potensi kepariwisataan.
    Mari kita sebagai warga Kota Probolinggo, kita sukseskan KOBUDA 2009 sebagai ajang kreasi dan kecintaan kita terhadap lingkungan sekitar kita.

    Semipro 2011

    Untuk menindaklanjuti SEMIPRO 2010 yang telah dilaksanakan pada (26/6) sampai (3/7), Pemerintah Kota Probolinggo mengharapkan untuk SEMIPRO 2011 dapat memberikan peningkatan perekonomian masyarakat Kota Probolinggo yang signifikant.

    Evaluasi SEMIPRO dilaksanakan diruang Puri Manggala Bhakti Kantor Kota Probolinggo pada hari Senin (30/8), dengan panitia penyelenggara BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Probolinggo.

    Pembicaraaan Evaluasi dan Perencanaan SEMIPRO (Seminggu di Kota Probolinggo) 2010 ke 2011 dihadiri oleh Wakil Walikota, H. Bandyk Soetrisno dan  Kepala masing – masing Satker.

    Acara dibuka dengan penyampaian sambutan oleh Kepala BAPPEDA, Budi Krisyanto, “SEMIPRO telah berjalan untuk ketiga kalinya yang sangat perlu untuk dilakukan evaluasi, supaya dalam pelaksanaannya, dengan padatnya kegiatan tidak terjadi kesulitan dalam biaya pendukung semua kegitan karena sudah dipersiapkan sejak dini melalui RAPBD”, tegasnya.

    Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh H. Bandyk Soetrisno yang menyampaikan, “Sumber Daya Alam (SDA)  di Kota Probolinggo sebenarnya sangat bagus, tinggal kita, bagaimana untuk mengelolanya menjadi SDA yang menghasilkan dan berkualitas. Salah satu untuk memanfaatkan SDA diantaranya, diadakannya lomba pancing yang bisa dimasukan dalam salah satu kegiatan SEMIPRO”, tuturnya.

    Yang terakhir ditambahkan dengan pemaparan oleh Ketua Panitia SEMIPRO 2010 sekaligus Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Dispobpar), Endro Suroso, “Supaya lebih mantap lagi, untuk SEMIPRO 2011 perlu adanya,  Pemantapan Rencana, Perencanaan Biaya, dan Pembahasan, yang akan dilaksanakn pada bulan September dan Oktober terus dilanjutkan dengan Launching SEMIPRO 2011 pada minggu – minggu akhir bulan Oktober”, imbuhnya.

    Makanan Khas Kota Probolinggo



    Sego Mbledos




    Bila anda berkunjung ke kota  probolinggo, tidak lengkap rasanya bila tidak mencicipi kuliner sego mbledos. Sego mbeldos merupakan makanan yang ada hanya ada di Probolinggo dan bentuknya unik menyerupai Gunung Bromo.
    Mungkin karena punya tempat wisata Gunung Bromo sehingga masakan Khas kulinernya harus disuguhkan dengan bentuk khas gunung Bromo. Menu ini, tak akan ada ditempat lain, karena menu kuliner sego mbledos hanya ada di cafe van de goen, jalan suroyo kecamatan mayangan kota Probolinggo.
    Sego mbeldos atau  dalam bahasa indonesia berarti nasi meletus merupakan menu andalan cafe ini yang nasinya menyerupai bentuk dari gunung bromo. Betapa tidak dengan bentuk menyerupai gunung dan disampingnya berisikan plecing kangkung layaknya savana gunung bromo yang eksotik.
    Bahkan untuk sambalnya di bikin lumer dan berwarna merah  meyerupai lava pijar yang keluar dari gunung. Dikatakan mbeledos karena bila nasi ini dimakan  di dalam nasi yang bentuknya kerucut ini akan keluar berbagai macam lauk pauk seperti sambal goreng ikan teri goreng dan urap urap.
    Suleman, Penikmat Sego Bledos  mengatakan, Probolinggo memang punya masakan khas yang tak akan pernah dijumpai didaerah lain. Rasanya memang Lain dari pada yang lain,” ujar Sulaiman yang juga ketua DPRD Kota Probolinggo ini.
    Dengan harga relatif murah hanya 10 ribu saja, lidah anda  akan dimanjakan dengan sensari rasa yang menggoda. Sementara, Gaguk Putranto Superviser Cafe Van De Goen menceritakan ide awal dari pembuatan menu ini  ingin membua tmenu nasi  yang identik dengan icon wisata probolinggo.

    Cara pembuatan nasi mbedos ini nasi putih di cetak dalam cetakan berntuk kerucut  dengan cara satu sendok nasi putih yang dipadatkan kemudian di campur lauk ikan teri kemudian nasi putih lagi dan ditmabahkan sambal goring  dan seterusnya.
    Kemudian bila sudah menyerupai gunung ( kerucut) di pinggir nasi di berikan aneka lalapan seprti urap urap mentimun dan plecing kangkung. Selanjutnya di  atas kerucut nasi di berikan sambal cair berwarna merah  hingga membentuk lava pijar yang keluar dari gunung.