Selasa, 20 September 2011

MPS2 (Morning On Panglima Sudirman)


Morning On Panglima Sudirman Street (MPS2) merupakan terobosan dari kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo untuk menggerakkan sektor riil yang melibatkan seluruh pelaku ekonomi di daerah Kota Probolinggo, baik itu pengusaha besar, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan seluruh lapisan masyarakat.
Event yang bertajuk Morning On Panglima Sudirman Street / Pagi di sepanjang Jalan Panglima Sudirman bertujuan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat Kota Probolinggo dengan memberikan kesempatan kepada pelaku usaha (UMKM-PKL) dalam meningkatkan pemasaran produknya sehingga mereka lebih kreasi dan berinovasi dalam mengembangkan produknya. Sementara salah satu manfaatnya untuk meningkatkan kegiatan perekonomian daerah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Minggu, 11 September 2011

Kang Yuk Kota Probolinggo 2011


Setelah dua tahun vacum, akhirnya tahun 2011 ajang pemilihan Duta Wisata Kota Probolinggo kini mulai eksis kembali .
Untuk menyemarakkan acara yang pernah vakum ini,maka Pemkot Probolinggo mengundang dewan juri yang luar biasa,yaitu seorang juri tamu asal Jawa Timur yang dulunya pernah masuk dalam 10 besar Miss Indonesia 2009 . Itulah salah satu cara Pemkot Probolinggo untuk menarik kembali minat generasi muda Kota Probolinggo .
Pendaftaran ajang Pemilihan Duta Wisata Kota Probolinggo ini dilaksanakan pada bulan Juni 2011 ini . 
Tes yang dilakukan dalam ajang ini adalah sebagai berikut :
^ Tes Tulis 
            ^ Tes Wawancara
            ^ Tes Bakat
Setelah itu di umumkan 10 besar finalis 'Kang Yuk Kota Probolinggo' . Kemudian 10 besar finalis itu di karantina selama 3 hari di Hotel Bromo View Kota Probolinggo  .
Grand final pun berlangsung meriah di Alun-alun Kota Probolinggo,selain grand final Kang Yuk, di alun-alun tsb juga di selenggarakan Opening SEMIPRO .
Saat yang di tunggu tunggu pun akhirnya tiba, pemenang Kang Yuk telah di umumkan secara langsung, berikut pemenagnya .. :
            ^ Kang Kota Probolinggo                      : Bagas Satrio Wibisono
            ^ Yuk Kota Probolinggo                         :  Rizky Ayu Nurfitriana
            ^ Wakil I Kang Kota Probolinggo          : Livo Gery Wijaya
            ^ Wakil I Yuk Kota Probolinggo             : Dayanara Nindy
            ^ Wakil II Kang Kota Probolinggo         : Indra
            ^ Wakil II Yuk Kota Probolinggo           : Laily
            ^ Kang Favorit Kota Probolinggo          : Fandy Adiyaksa
            ^ Yuk Favorit Kota Probolinggo            : Renata
            ^ Kang Berbakat Kota probolinggo      : Fandy Ahmad
            ^ Yuk Berbakat Kota Probolinggo         : Finone



Jumat, 22 April 2011

Masjid Agung Kota Probolinggo



Masjid ini merupakan kebanggaan masyarakat Kota Probolinggo. Masjid ini terletak di sebelah barat alun-alun Kota, sehingga ramai dikunjuni masyarakat local maupun luar kota. Masjid ini, selain digunakan tempat untuk beribadah, juga sering digunakan untuk kegiatan majelis atau belajar tulis Al-Qur’an. Di sekitar masjid Agung terdapat pertokoan yang menjual berbagai barang dengan harga terjangkau

Kamis, 21 April 2011

Gereja Merah



Bangunan gereja Merah merupakan salah satu bangunan tua di Kota Probolinggo. Usianya 145 tahun, namun bangunan gereja ini masih tampak terawatt. Keaslian dari bangunan ini tetap terjaga, tidak mengalami perubahan. Seperti menara, pintu dan jendela, yang mengadopsi gaya gothic. Hal itu dijaga, karena bila diubah dikhawatirkan akan merubah atau melunturkan makna sejarah dari bangunan gereja ini. Gereja ini terletak di JL. Suroyo 32.

Rabu, 20 April 2011

Letak Geografis Kota Probolinggo



Letak Kota Probolinggo berada pada 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04” Lintang Selatan dan 113º 10’ sampai dengan 113º 15’  Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota) :  Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan, Malang, Surabaya. 

 
Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :
1. Sebelah Utara : Selat Madura
2. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kab. Probolinggo
4. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten   Probolinggo

Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km². Secara administrasi pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam 3 (tiga) Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat  11 Kelurahan, Kecamatan Kademangan terdapat  9 Kelurahan, dan Kecamatan Wonoasih terdapat  9 Kelurahan.
 
Kota Probolinggo mempunyai perubahan iklim 2 jenis setiap tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Pada kondisi normal, musim penghujan berada pada bulan Nopember hingga April, sedangkan musim kemarau berada pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahunnya. Jumlah curah hujan pada tahun 2007 dari hasil pemantauan pada 4 stasiun pengamatan hujan yang ada di Kota Probolinggo, tercatat 1.072 mm dan hari hujan sebanyak 63 hari. Apabila dibandingkan dengan rata-rata curah hujan tahun 2006 sebesar 1.368 mm dengan 74 hari hujan, maka kondisi tahun 2007 lebih kering dibandingkan tahun 2006, dimana curah hujan per hari pada tahun 2006 sebesar 3,75 mm/hari, sedangkan curah hujan per hari pada tahun 2007 sebesar 2,94  mm/hari. Curah hujan terlebat terjadi pada bulan Pebruari dan Maret rata-rata sebesar 19,84 mm per hari. Selain itu pada bulan Juli sampai dengan September di Kota Probolinggo terdapat angin kering yang bertiup cukup kencang (kecepatan dapat mencapai 81 km/jam) dari arah tenggara ke barat laut, angin ini populer dengan sebutan “ Angin Gending “ .

Secara umum, kondisi dan struktur tanah Kota Probolinggo cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman. Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengairan yang cukup, sehingga memungkinkan pengembangan lahan sawah untuk tanaman pangan maupun hortikultura, khususnya bawang merah yang merupakan komoditi unggulan.

Meskipun merupakan wilayah perkotaan, pola penggunaan tanah di Kota Probolinggo ternyata masih terdapat lahan sawah seluas 1.967,70 hektar (21 %), lahan bukan sawah seluas 3.699,00 hektar (39,5 %). Lahan bukan sawah terbagi atas lahan kering 3.595,00 hektar (38,4 %) dan lahan lainnya (tambak) seluas 104 hektar (1,11%).Melihat potensi dan pemanfaatan wilayah demikian itu, banyak alternatif yang bisa dipilih untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan pemberdayaan potensi daerah kota, guna mewujudkan visi Kota Probolinggo sebagai kota tujuan investasi yang perspektif, kondusif dan partisipatif

Probolinggo Mencetak Rekor Muri

Probolinggo mencetak rekor muri Kain Batik Terpanjang se-Indonesia

Baru-baru ini Probolinggo mendapatkan anugerah pengrajin batik tulis terpanjang dengan motif batik terbanyak. Peristiwa yang terjadi tanggal 8 Oktober lalu sekaligus mengukuhkan sebagai rekor terbaru dalam seni batik tulis pertama di tingkat nasional dan internasional dengan kain batik sepanjang 100 meter. Rekan Puji Anugerah Leksono dari Televisi Jawa Timur telah melakukan liputan dan melaporkannya untuk Jawa Timur dalam Berita berikut ini.

Suasana halaman Kantor Pemerintah Kota Probolinggo Jumat pagi lalu tampak cerah. Menjelang penganugerahan museum rekor dunia dan Indonesia kepada pengrajin batik Probolinggo yang telah berkarya membuat motif kain batik tulis terpanjang, sepuluh gadis cantik membawakan tari kiprah lengger yang merupakan tarian khas kota Probolinggo. Tari kiprah lengger ini biasanya dipentaskan sebagai hiburan ketika ada tamu besar datang bertamu ke Probolinggo.
 
Kota Probolinggo berhak berbangga hati, karena berhasil menyabet penghargaan Pembuatan Gaun Pengantin dari Kain Batik Terpanjang se-Dunia Indonesia dengan nomor : 4504/R.MURI/X/2010. Selain itu, kain batik yang meraih rekor ini, memiliki motif terbanyak sedunia, telah menopang dan mengangkat nilai nasionalis dalam memperingati Hari Batik Nasional serta Hari Jadi Kota Probolinggo ke 651 Tahun 2010
Usai menarikan tarian kiprah lengger, sepasang pengantin muda berdiri di depan memimpin barisan pembawa kain batik panjang. Dengan mengenakan baju pengantin khas Probolinggo dengan kawalan ketat seorang puteri jelita, maka kain batik sepanjang 100 meter dengan motip sebanyak 651 diperlihatkan kepada penonton yang berjubel di halaman kantor Pemda. Batik khas Probolinggo ini dibuat oleh sebelas pengrajin batik asli Probolinggo.
 
Dalam proses pembuatan mereka membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk menyelesaikan proses membatik, mulai dari merancang motif, membatik hingga menyambung kain batik lembar demi lembar hingga mencapai panjang 100 meter. Motif batik Probolinggo kali ini dipilih yang ada hubungannya dengan ciri khas kota Probolinggo. Misalnya motif angin gending, ikan yang menjadi simbol bahwa kota Probolinggo dikenal juga sebagai kota penghasil ikan.

Lalu ada motif seribu taman yang mencitrakan Probolinggo sebagai kota kecil di pesisir utara Jawa Timur, semua warganya senang membuat taman yang mencitrakan ijo royo-royo dari keindahan sebuah tanaman hias membuat kota Probolingo menjadi segar hawanya. Selain itu ada pula motif
buah mangga dan anggur dan motif lain hingga mencapai 651 jenis. Jumlah 651 ini sesuai dengan hari jadi kota Probolinggo yang diperingati tahun 2010 ini. Kain dari motif berbeda-beda itu kemudian disambung menjadi satu hingga mencapai panjang 100 meter.

Probolinggo Kota Seribu Taman


Kota Seribu Taman merupakan julukan yang diberikan kepada Kota Probolinggo setelah sukses memborong Adipura sebagai nobel yang diberikan kepada  kota-kota yang mampu mengapresiasikan dirinya pada lingkungan sekitarnya, dengan mendapat julukan tersebut merupakan tanggung jawab berat yang harus dipikul oleh semua warga Kota Probolinggo karena warga harus selalu tanggap  pada lingkungan sekitar.

Kota Seribu Taman ini merupakan julukan yang pantas disandang oleh Kota Probolinggo, karena disekitar kanan-kiri jalan raya maupun jalan kecil terdapat taman-taman yang berhiaskan tanaman-tanaman sehingga dipinggir jalanan Kota Probolinggo terasa sejuk dan asri, sehingga banyak pengendara dari luar kota yang singgah di Kota Probolinggo untuk sekedar istirahat dan menikmati indahnya taman-taman yang juga dilengkapi dengan aksesori tempat duduk dan tempat sampah. Sebelum dibuat taman-taman, dikanan-kiri jalan hanyalah lahan kecil yang kurang ada manfaatnya, namun setelah Walikota Buchori menggalakkan gerakan sadar lingkungan, maka Pak Walikota menghimbau kepada seluruh instansi baik pemerintahan maupun swasta untuk membuat taman-taman pada lahan yang kosong tersebut hingga pada akhirnya terciptalah taman-taman yang indah dikanan-kiri ruas jalan raya maupun jalan kecil di Kota Probolinggo ini. Taman-taman yang telah dibuat oleh seluruh instansi ini telah membuat perubahan besar pada Kota Probolinggo hingga pada akhirnya slogan Kota Probolinggo yaitu BESTARI dapat terlaksana juga dengan keindahan dan keasrian Taman-taman Kota probolinggo